السلام عليكم ورحمةاللّٰه وبركاته
selamat pagi, selamat beraktivitas,
semoga hari jum'ah ini makin menambah berkah,dan setiap langkah kita ada dalam Ridho_nya.
untuk kali ini mari kita sama2 pelajari penambahan huruf pada kalimah bahasa arab, walau hasil copy dari blog sebelah 😂😂😂
semoga betmanfaat
A. Makna Zaidah pada Fi’il Tsulatsiy Mazid Ruba’iy
1. ﺃَﻓْﻌَﻞَ
a. ﻟﻠﺘﻌﺪﻳّﺔ
Yang dimaksud dengan ta’diyyah
adalah merubah fi’il lazim menjadi
muta’adi . Contoh: ﺃَﻛْﺮَﻣْﺖُ ﺯَﻳْﺪًﺍ “Saya memuliakan Zaid” .
Dalam hal ini apabila fi’il aslinya adalah muta’adi pada maf’ul satu, maka ketika diikutkan pada wazan ini maka akan menjadi muta’adi pada dua
maf’ul . Contoh: ﺃَﻗْﺮَﺃْﺗُﻪُ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥَ “Saya membacakannya Al-Qur’an” .
Demikian pula apabila asalnya adalah muta’adi pada dua maf’ul , maka akan menjadi muta’adi pada tiga
maf’ul . Contoh: ﺃَﻋْﻠَﻤْﺖُ ﺯﻳﺪًﺍ ﻋﻤﺮًﺍ ﻣُﺴﺎﻓﺮًﺍ “Saya memberitahukan Zaid, bahwa Amar yang pergi” . [2]
b. ﻟﻠﺪﺧﻮﻝ ﻓﻲ ﺍﻟﺸّﻲﺀ (Masuk pada sesuatu)
Contoh: ﺃَﻣْﺴَﻰ ﺍﻟْﻤُﺴَﺎﻓِﺮُ “Musafir itu telah memasuki diwaktu sore”
c. ﻟﻘﺼﺪ ﺍﻟﻤﻜﺎﻥ (Menuju suatu tempat)
Contoh: ﺃَﻋْﺮَﻕَ ﻋﻤﺮﻭٌ “Amar menuju (datang) ke negeri Iraq”
d. ﻟﻮﺟﻮﺩ ﻣﺎﺍﺷْﺘَﻖَّ ﻣﻨﻪ ﺍﻟﻔﻌﻞُ ﻓﻲ ﺍﻟﻔﺎﻋﻞ (munculnya
asal fi’il didalam fa’il )
Contoh: ﺃَﺛْﻤَﺮَ ﺍﻟﻄَّﻠْﺢُ “Pohon pisang itu telah berbuah”
ﻣﺎﺍﺷْﺘَﻖَّ disini adalah ﺛَﻤَﺮٌ, dan darinyalah tercetak fi’il (pekerjaan), yang mana pekerjaan tersebut terjadi pada fa’il -nya.
e. ﻟﻠﻤُﺒﺎﻟَﻐَﺔ (Melebihkan makna fi’il)
Contoh: ﺃَﺷْﻐَﻞَ ﺯﻳﺪٌ ﻋﻤﺮًﺍ “Zaid sangat menyibukkan Amar”
f. ﻟﻮِﺟْﺪﺍﻥِ ﺍﻟﺸﻲﺀِ ﻓﻲ ﺻِﻔﺔٍ (Menemukan sesuatu pada sifat)
Maksudnya adalah fa’il
mendapati maf’ulnya pada sebuah sifat, yaitu asal fi’il.
Contoh: ﺃَﻋْﻈَﻢَ ﺯﻳﺪٌ ﻋﻤﺮًﺍ “Zaid mendapati Umar orang yang mulia”
g. ﻟﻠﺼَّﻴْﺮُﻭﺭﺓ (Berubah menjadi)
Contoh: ﺃَﻗْﻔَﺮَ ﺍﻟْﺒَﻠَﺪُ “Negeri itu menjadi sunyi”
h. ﻟﻠﺘَّﻌْﺮﻳْﺾ (Memamerkan)
Maksudnya fa’il menawarkan supaya maf’ul -nya diberi hokum dengan asalnya fi’il.
Contoh: ﺃَﺑَﺎﻉَ ﺍﻟﺜَّﻮْﺏَ “Dia menawarkan baju itu untuk dijual”
i. ﻟﻠﺤَﻴْﻨﻮﻧَﺔ (Tiba masa)
Contoh: ﺃًﺣْﺼَﺪَ ﺍﻟﺰَّﺭْﻉُ “Tanaman itu telah tiba waktunya untuk dipanen” [3]
j. ﻟﻠﺴَّﻠْﺐ (Menarik atau menghilangkan)
Contoh: ﺃَﺷْﻔَﻰ ﺍﻟْﻤَﺮِﻳْﺾُ
“Orang yang sakit itu telah hilang kesembuhannya” [4]
Dari beberapa faidah wazan
ﺃﻓْﻌَﻞَ yang sering dijumpai dan sering dipakai adalah faidah ﻟﻠﺘﻌﺪﻳّﺔ
( memuta’adikan ). [5]
2. ﻓَﻌَّﻞَ
a. ﻟﻠﺘَّﻌْﺪِﻳّﺔ
Contoh: ﻓَﺮَّﺡَ ﺯﻳﺪٌ ﻋﻤﺮًﺍ “Zaid menggembirakan Amar”
Bentuk asal fi’ilnya adalah ﻓَﺮِﺡَ
(gembira).
b. ﻟﻠﺪِّﻻﻟﺔِ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺘﻜﺜﻴﺮ
Contoh: ﻗَﻄَّﻊَ ﺯﻳﺪٌ ﺍﻟْﺤُﺒْﻞَ “Zaid telah memotong-motong tali itu”
c. ﻟِﻨِﺴْﺒَﺔِ ﺍﻟﻤﻔﻌﻮﻝ ﺇﻟﻰ ﺃﺻﻞ ﺍﻟﻔﻌﻞ (Menisbatkan
maf’ul pada asal fi’il)
Contoh: ﻛَﻔَّﺮَ ﺯﻳﺪٌ ﻋﻤﺮًﺍ “Zaid menuduh Amar kafir”
Asal fi’ilnya adalah ﻛُﻔْﺮٌ .
d. ﻟِﺴَﻠْﺐِ ﺃﺻﻞِ ﺍﻟﻔﻌﻞِ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﻔﻌﻮﻝِ (Menghilangkan asal fi’il dari maf’ul )
Contoh: ﻗَﺸَّﺮَ ﺯﻳﺪٌ ﺍﻟﺮُّﻣَّﺎﻥَ “Zaid mengupas kulit delima itu”
Asal fi’ilnya adalah ﻗِﺸْﺮٌ.
e. ﻻﺗِّﺨﺎﺫِ ﺍﻟﻔﻌﻞِ ﻣﻦ ﺍﻹﺳﻢِ (Mambuat fi’il dari isim)
Contoh: ﺧَﻴَّﻢَ ﺍﻟْﻘَﻮْﻡُ “Kaum itu membuat kemah (berkemah)”
Al-ism pada contoh ini adalah ﺧَﻴْﻤَﺔ
(kemah atau tenda).
Dari beberapa faidah wazan ﻓَﻌَّﻞَ
yang sering dijumpai dan sering dipakai adalah faidah ﻟﻠﺘﻜﺜﻴﺮ dan ﻟﻠﺘﻌﺪﻳﺔ . [6]
3. ﻓَﺎﻋَﻞَ
a. ﻟﻠﻤُﺸﺎﺭَﻛَﺔ ﺑﻴْﻦ ﺍﻹﺛﻨﻴْﻦِ (Persekutuan antara dua pelaku)
ﺍﻟﻤﺸﺎﺭﻛﺔ ﺍَﻥْ ﻳﻔﻌﻞ ﺍَﺣﺪﻫﻤﺎ ﻣﺎﻳﻔﻌﻠﻪ ﺍﻷﺧَﺮُ ﺣﺘﻰ ﻛﻞ ﻣﻨﻬﻤﺎ ﻓﺎﻋﻼ ﻭﻣﻔﻌﻮﻻ
“Musyarakah adalah olehnya salah satu dari kedua pelaku mengerjakan apa yang dilakukan oleh pelaku yang lainnya, sehingga mereka menjadi fai’il dan juga
maf’ul ”
Contoh: ﺿَﺎﺭَﺏَ ﺯﻳﺪٌ ﻋﻤﺮًﺍ “Zaid berkelahi dengan Amar”
b. ﻟﻤﻌﻨﻰ " ﻓَﻌَّﻞَ " ﺍﻟﺘﻲ ﻟﻠﺘﻜﺜﻴﺮ
Contoh: ﺿَﺎﻋَﻒَ ﺍﻟﻠّﻪُ “Semoga Allah melipat gandakan”
c. ﻟﻤﻌﻨﻰ " ﺃﻓْﻌَﻞَ " ﺍﻟﺘﻲ ﻟﻠﺘﻌﺪﻳﺔ
Contoh: ﻋَﺎﻓَﻚَ ﺍﻟﻠّﻪُ “Semoga Allah menyehatkan anda”
d. ﻟﻤﻌﻨﻰ " ﻓَﻌَﻞَ " ﺍﻟﻤُﺠَﺮَّﺩ
Contoh: ﺳَﺎﻓَﺮَ ﺯﻳﺪٌ “Zaid telah pergi”
ﺳَﺎﻓَﺮَ sama artinya dengan ﺳَﻔَﺮَ .
Dari beberapa faidah wazan ﻓَﺎﻋَﻞَ
yang sering dijumpai dan sering dipakai adalah faidah ﻟﻠﻤﺸﺎﺭﻛﺔ ﺑﻴﻦ ﺍﺛﻨﻴﻦ . [7]
B. Makna Zaidah pada Fi’il Tsulatsiy Mazid Khumasiy
1. ﺗَﻔَﺎﻋَﻞَ
a. ﻟﻠﻤُﺸَﺎﺭَﻛَﺔ ﺑﻴﻦ ﺍﻹﺛْﻨَﻴْﻦ ﻓَﺄﻛﺜﺮ
Contoh: ﺗَﺼَﺎﻟَﺢَ ﺍﻟْﻘَﻮْﻡُ “Kaum itu saling berdamai”
Perbedaan faidah musyarakah
pada wazan ﻓَﺎﻋَﻞَ dengan ﺗَﻔَﺎﻋَﻞَ yaitu:
1) Musayarakah pada bab ﺗَﻔَﺎﻋَﻞَ itu dilakukan oleh dua orang atau lebih. Sedangkan pada bab ﻓَﺎﻋَﻞَ hanya dilakukan oleh dua orang saja.
2) Musyarakah pada bab ﻓَﺎﻋَﻞَ itu diawali oleh orang yang menang dalam
musyarakah tersebut. Sedangkan pada bab ﺗَﻔَﺎﻋَﻞَ tidak diketahui siapa yang memulai, dan siapa yang unggul.
3) Musyarakah pada bab ﻓَﺎﻋَﻞَ lafadznya mengandung makna muta’adi . Sedangkan pada bab ﺗَﻔَﺎﻋَﻞَ justru merubah fi’il muta’adi menjadi lazim . Dalam arti ketika fi’il muta’adi pada satu maf’ul maka akan menjadi lazim .
ﺿَﺮَﺏَ ﺯﻳﺪٌ ﻋﻤﺮًﺍ = ﺿﺎﺭَﺏَ ﺯﻳﺪٌ ﻋﻤﺮًﺍ à ﺗَﻀَﺎﺭَﺏَ ﺯﻳﺪٌ ﻭﻋﻤﺮﻭٌ .
Dan ketika fi’il itu muta’adi pada dua
maf’ul maka berubah menjadi muta’adi
pada maf’ul satu. [8]
Contoh: ﻋَﺎﻃﻰ ﺯﻳﺪٌ ﻋﻤﺮًﺍ ﺩﺭﻫﻤًﺎ à ﺗَﻌَﺎﻃﻰ ﺯﻳﺪٌ ﻭﻋﻤﺮﻭٌ ﺩﺭﻫﻤًﺎ
b. ﻹﻇْﻬﺎﺭِ ﻣﺎ ﻟﻴﺲَ ﻓﻲ ﺍﻟﻮﺍﻗِﻊ (Menampakkan sesuatu yang tidak sebenarnya)
Contoh: ﺗَﻤَﺎﺭَﺽَ ﺯﻳﺪٌ “Zaid pura-pura sakit”
c. ﻟﻠﻮُﻗُﻮْﻉِ ﺗَﺪْﺭِﻳْﺠًﺎ (Terjadi secara berangsur-angsur)
Contoh: ﺗَﻮَﺍﺭَﺩَ ﺍﻟْﻘَﻮْﻡُ “Kaum itu telah berdatangan”
d. ﻟِﺘﺄْﺩﻳّﺔ ﻣﻌﻨﻰ ﺍﻟﻤُﺠَﺮَّﺩ (Mendatangkan makna
mujarrod )
Contoh: ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﺍﻟﻠّﻪُ “Allah Maha Tinggi”
ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ sama artinya dengan ﻋَﻼً (tinggi).
e. ﻟﻠﻤُﻄﺎﻭَﻋَﺔ " ﻓَﺎﻋَﻞَ "
ﻭﻣﻌﻨﻰ ﺍﻟﻤﻄﺎﻭﻋﺔ ﺣﺼﻮﻝ ﺍﻻَﺛَﺮِ ﻣِﻦ ﻓﻌﻞٍ ﺍﻟﻰ ﻓﻌﻞٍ ﺍَﺧَﺮ ﻳُﻼﻗﻴْﻪ ﺍﺷْﺘِﻘﺎﻗًﺎ
“Arti muthowa’ah adalah hasilnya bekas dari satu pelaku pekerjaan kepada pelaku pekerjaan yang lain, yang sama asal tercetaknya” [9]
Contoh: ﺑَﺎﻋَﺪْﺗُﻪُ ﻓَﺘَﺒَﺎﻋَﺪَ “Aku jauhkan dia, maka dia menjadi jauh”
Dari beberapa faidah wazan ﺕَﻓَﺎﻋَﻞَ
yang sering dijumpai dan sering dipakai adalah faidah ﻟﻠﻤﺸﺎﺭﻛﺔ ﺑﻴﻦ ﺍﺛﻨﻴﻦ . [10]
2. ﺗَﻔَﻌَّﻞَ
a. ﻟِﻤُﻄﺎﻭَﻋَﺔ " ﻓَﻌَّﻞَ "
Contoh: ﻛَﺴَّﺮْﺕُ ﺍﻟﺰُّﺟَﺎﺝَ ﻓَﺘَﻜَﺴَّﺮَ “Aku pecah kaca itu, maka ia menjadi pecah”
b. ﻟﻠﺘَّﻜْﻠﻴْﻒ (Penekanan makna)
ﻭﻫﻮ ﻣﻌﺎﻧﺎﺓ ﺍﻟﻔﺎﻋﻞِ ﺍﻟﻔﻌﻞَ ﻟِﻴَﺤْﺼُﻞَ
“Maksudnya adalah fa’il (pelaku) berusaha dengan keras dalam melakukan perbuatan agar dapat berhasil” [11]
Contoh: ﺗَﺸَﺠَّﻊَ ﺯﻳﺪٌ “Zaid memberanikan diri”
c. ﻻﺗِّﺨَﺎﺫِ ﺍﻟﻔﺎﻋﻞ ﺃﺻْﻞَ ﺍﻟﻔﻌﻞ ﻣﻔﻌﻮﻻً (Olehnya fa’il menjadikan maf’ul menjadi asal fi’il )
Contoh: ﺗَﺒَﻨَّﻴْﺖُ ﻳﻮﺳﻒَ “Aku jadikan Yusuf sebagai anak angkat”
d. ﻟﻠﺪِّﻻﻟﺔ ﻋﻠﻰ ﻣُﺠَﺎﻧَﺒَﺔ ﺍﻟﻔﻌﻞِ (Menjauhi perbuatan atau asal fi’il)
Contoh: ﺗَﺬَﻣَّﻢَ ﺯﻳﺪٌ “Zaid menjauhkan diri dari perbuatan tercela”
e. ﻟﻠﺼّﻴﺮﻭﺭﺓ
Contoh: ﺗَﺄَﻳَّﻤْﺖُ ﺍﻟْﻤَﺮْﺃَﺓُ “Perempuan itu menjadi janda”
f. ﻟﻠﺪّﻻﻟﺔ ﻋﻠﻰ ﺣُﺼُﻮﻝِ ﺃﺻْﻞِ ﺍﻟﻔِﻌﻞِ ﻣَﺮَّﺓً ﺑَﻌْﺪ ﺃُﺧﺮﻯ
(Terjadinya asal fi’il berkali-kali)
Contoh: ﺗَﺠَﺮَّﻉَ ﺯﻳﺪٌ “Zaid minum seteguk demi seteguk”
g. ﻟﻠﻄَّﻠَﺐ (Meminta)
Contoh: ﺗَﺒَﻴَّﻦَ ﺯﻳﺪٌ ﺍﻷُﺳﺘﺎﺫَ “Zaid minta penjelasan pada ustadz” [12]
Dari beberapa faidah wazan ﺕَﻓَﻌَّﻞَ
yang sering dijumpai dan sering dipakai adalah faidah ﻟﻠﺘﻜﻠُّﻒ . [13]
3. ﺇِﻓْﺘَﻌَﻞَ
a. ﻟﻤُﻄﺎﻭﻋﺔ " ﻓَﻌَﻞَ "
Contoh: ﺟَﻤَﻌْﺖُ ﺍﻹﺑِﻞَ ﻓَﺎﺟْﺘَﻤَﻊَ
“Aku kumpulkan unta itu, maka unta itu menjadi berkumpul”
b. ﻟﻺﺗِّﺨﺎﺫ (Membuat)
Contoh: ﺍﺣْﺘَﺒَﺰَ ﺯﻳﺪٌ “Zaid membuat roti”
c. ﻟﺰِﻳﺎﺩﺓ ﺍﻟﻤُﺒﺎﻟﻐﺔ (Menambah arti
mubalaghoh )
Contoh: ﺍﻛْﺘَﺴَﺐَ ﺯﻳﺪٌ “Zaid berkerja keras (susah payah)”
d. ﻟِﻤﻌﻨﻰ " ﻓَﻌَﻞَ "
Contoh: ﺍﺟْﺘَﺬَﺏَ ﺯﻳﺪٌ “Zaid menarik”
e. ﻟﻤﻌﻨﻰ " ﺗَﻔَﺎﻋَﻞَ " ﺍﻟﺘﻰ ﻟﻠﻤﺸﺎﺭﻛﺔ
Contoh: ﺍﺧْﺘَﺼَﻢَ ﺯﻳﺪٌ ﻭﻋﻤﺮﻭٌ “Zaid dan Amar bertengkar”
f. ﻟﻠﻄَّﻠﺐ
Contoh: ﺍﻛْﺘَﺪَّ ﺯﻳﺪٌ ﻋﻤﺮًﺍ “Zaid meminta Amar agar bekerja keras”
Dari beberapa faidah wazan ﺍﻓْﺘَﻌَﻞَ
yang sering dijumpai dan sering dipakai adalah faidah ﻟﻠﻤﻄﺎﻭﻋﺔ . [14]
4. ﺇِﻧْﻔَﻌَﻞَ
a. ﻟﻤُﻄﺎﻭﻋﺔ " ﻓَﻌَﻞَ "
Contoh: ﻛَﺴَﺮْﺕُ ﺍﻟﺰُّﺟَﺎﺝَ ﻓَﺎﻧﻜَﺴَﺮَ “Aku pecahkan kaca itu, maka kaca itu menjadi pecah”
b. ﻟﻤُﻄﺎﻭﻋﺔ " ﺃﻓْﻌَﻞَ " ﻗﻠﻴﻼً
Contoh: ﺍَﺯْﻋَﺠَﻪُ ﻓَﺎﻧْﺰَﻋَﺞَ “Dia mengusirnya, maka terusirlah dia”
5. ﺇِﻓْﻌَﻞَّ
a. ﻟﻠﺪِّﻻﻟﺔ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺪُّﺧُﻮﻝِ ﻓﻲ ﺍﻟﺼِّﻔﺔ (Menunjukkan masuknya fa’il pada suatu sifat)
Contoh: ﺍ ِﺣْﻤَﺮَّ ﺍﻟْﺒُﺴْﺮُ “Buah kurma itu telah merah
b. ﻟﻠﻤُﺒﺎﻟﻐﺔ (Melebihkan pada sifat)
Contoh: ﺍ ِﺳْﻮَﺩَّ ﺍﻟﻠَّﻴْﻞُ “Malam itu sangat gelap”
c. ﻟﻠﻌﻴﻮﺏ
Contoh: ﺍَﻋْﻮَﺭَّ ﺯﻳْﺪٌ “Zaid menjadi buta sebelah matanya.” [15]
Dari beberapa faidah wazan ﺍﻓْﻌَﻞَّ
yang sering dijumpai dan sering dipakai adalah faidah ﻟﻠﺪِّﻻﻟﺔ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺪُّﺧُﻮﻝِ ﻓﻲ ﺍﻟﺼِّﻔﺔ dan ﻟﻠﻌﻴﻮﺏ . [16]
C. Makna Zaidah pada Fi’il Tsulatsiy Mazid Sudasiy
1. ﺇِﺳْﺘَﻔْﻌَﻞَ
a. ﻟﻄﻠﺐ ﺍﻟﻔﻌﻞِ (Meminta terjadinya pekerjaan)
Maksudnya adalah permintaan
fa’il pada asal fi’il dari maf’ulnya .
Contoh: ﺍﺳْﺘَﻐْﻔَﺮَ ﺍﻟﻠﻪَ “Dia minta ampun kepada Allah”
b. ﻟﻠﻮِﺟْﺪﺍﻥِ ﻋﻠﻰ ﺻﻔﺔٍ (Menemukan sifat)
Maksudnya adalah fa’il
menemukan asal fi’il yang berupa sifat pada maf’ul.
Contoh: ﺍِﺳْﺘَﻌْﻈَﻤْﺖُ ﺍﻷَﻣﺮَ “Aku memandang besar perkara itu”
c. ﻟﻠﺘَّﺤَﻮُّﻝ (Berubah)
Contoh: ﺍِﺳْﺘَﺨْﺠَﺮَ ﺍﻟﻄِّﻴْﻦُ “Lumpur itu
berubah menjadi keras (membatu)”
d. ﻟﻠﺘَّﻜَﻠُّﻒ (Membebani)
Contoh: ﺍِﺳْﺘَﺠْﺮَﺃَ “Dia memberanikan diri”
e. ﻟﻤﻌﻨﻰ " ﻓَﻌَﻞَ " ﺍﻟﻤُﺠﺮَّﺩ
Contoh: ﺍِﺳْﺘَﻘَﺮَّ ﺍﻷﻣﺮُ “Perkara itu telah tetap”
f. ﻟﻠﻤﻄﺎﻭﻋﺔ
Contoh: ﺍَﺭَﺍﺣَﻪُ ﻓَﺎﺳْﺘَﺮَﺡَ “Dia menyenangkannya, maka ia menjadi senang”
Dari beberapa faidah wazan
ﺍﺳْﺖَﻓْﻌَﻞَ yang sering dijumpai dan sering dipakai adalah faidah ﻟﻠﻄﻠﺐ . [17]
2. ﺇِﻓْﻌَﻮْﻋَﻞَ
a. ﻟﻠﻤُﺒﺎﻟﻐﺔ
Contoh: ﺍِﺣْﺪَﻭْﺩَﺏَ ﺯﻳﺪٌ “Zaid sangat bungkuk
b. ﻟﻤﻌﻨﻰ " ﻓَﻌَﻞَ " ﺍﻟﻤﺠﺮّﺩ
Contoh: ﺍِﺣْﻠَﻮْﻟَﻰ ﺍﻝﺕَّﻣَﺮُ “Kurma itu manis”
3. ﺇِﻓْﻌَﺎﻝَّ
a. ﻟﻠﻤُﺒﺎﻟﻐﺔ ﻓﻲ ﺍﻟﺪﺧﻮﻝ ﻓﻲ ﺻﻔَﺔ
(Memaksimalkan makna masuk pada sifat)
Contoh: ﺍِﺻْﻔَﺎﺭَّ ﺍﻟْﻤُﻮْﺯُ “Pisang itu sangat kuning”
4. ﺇِﻓْﻌَﻮَّﻝَ
a. ﻟﻠﻤُﺒﺎﻟﻐﺔ ﺍﻟﻼَﺯِﻡ (Memaksimalkan makna
lazim )
Contoh: ﺍِﺟْﻠَﻮَّﺩَ ﺍﻹِﺑِﻞُ “Unta itu berjalan sangat cepat” [18]
D. Makna Zaidah pada Fi’il Ruba’iy Mazid Khumasiy
1. ﺗَﻔَﻌْﻠَﻞَ
a. ﻟﻤُﻄﺎﻭﻋﺔ " ﻓَﻌْﻠَﻞَ "
Contoh: ﺩَﺧْﺮَﺟْﺖُ ﺍﻟْﺤَﺠَﺮَ ﻓَﺘَﺪَﺧْﺮَﺝَ “Aku mengglincirkan batu itu, maka tergelincirlah batu itu”
b. ﻟﻤﻌﻨﻰ ﺍﻟﻤﺠﺮَّﺩ
Contoh: ﺗَﻠَﺄْﻟَﺄَ ﺍﻟﺰُّﺟَﺎﺝُ “Kaca itu berkilauan”
i. ﻣﻠﺤﻖ ﺑﺘﺪﺧﺮﺝ
a. ﻟﻤﻄﺎﻭﻋﺔ ﻣﻠﺤﻖ ﺩﺧﺮﺝ
Contoh: ﺟَﻠْﺒَﺒْﺖُ ﺯﻳﺪًﺍ ﻓَﺘَﺠَﻠْﺒَﺐَ “Aku memakaikan jubah pada Zaid, maka ia menjadi berjubah”
b. ﻟﻠﺘﺸﺒﻴﻪ ﻟِﺄﺻﻞ ﺍﻟﻔﻌﻞ (Menyerupakan pada asal fi’il)
Contoh: ﺗَﺸَﻴْﻄَﻦَ ﻋﻤﺮﻭٌ “Amar berbuat seperti perbuatan syeitan” [19]
E. Makna Zaidah pada Fi’il Ruba’iy Mazid Sudasiy[20]
1. ﺇِﻓْﻌَﻨْﻠَﻞَ
a. ﻟﻤﻄﺎﻭﻋﺔ " ﻓَﻌْﻠَﻞَ "
Contoh: ﺣَﺮْﺟَﻤْﺖُ ﺍﻹﺑِﻞَ ﻓَﺎﺧْﺮَﻧْﺠَﻢَ “Aku kumpulkan unta-unta itu, maka menjadi berkumpul unta-unta itu”
i. ﻣﻠﺤﻖ ﺑﺎﺣﺮﻧﺠﻢ
a. ﻟﻤﻄﺎﻭﻋﺔ ﺍﻟﻼﺯﻡ
Contoh: ﺍﻗْﻌَﻨْﺴَﺲَ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞُ “Orang laki-laki itu sangat menonjol keluar dadanya”
2. ﺇِﻓْﻌَﻠَﻞَّ
a. ﻟﻤُﺒﺎﻟﻐﺔ ﺍﻟﻼَﺯِﻡ
Contoh: ﺍِﻗْﺸَﻌَﺮَّ ﺍﻟْﺠِﻠْﺪُ “Kulit itu sangat kusut”
IV. KESIMPULAN
Dari sekian penjelasan diatas, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
A. Fi’il Tsulatsiy Mazid Ruba’iy
1. ﺃَﻓْﻌَﻞَ( ﻟﻠﺘﻌﺪﻳّﺔ ﻟﻠﺪﺧﻮﻝ ﻓﻲ ﺍﻟﺸّﻲﺀ، ﻟﻘﺼﺪ ﺍﻟﻤﻜﺎﻥ، ﻟﻮﺟﻮﺩ ﻣﺎﺍﺷْﺘَﻖَّ ﻣﻨﻪ ﺍﻟﻔﻌﻞُ ﻓﻲ ﺍﻟﻔﺎﻋﻞ، ﻟﻠﻤُﺒﺎﻟَﻐَﺔ، ﻟﻮِﺟْﺪﺍﻥِ ﺍﻟﺸﻲﺀِ ﻓﻲ ﺻِﻔﺔٍ، ﻟﻠﺼَّﻴْﺮُﻭﺭﺓ، ﻟﻠﺘَّﻌْﺮﻳْﺾ، ﻟﻠﺤَﻴْﻨﻮﻧَﺔ، ﻟﻠﺴَّﻠْﺐ، )
2. ﻓَﻌَّﻞَ ( ﻟﻠﺪِّﻻﻟﺔِ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺘﻜﺜﻴﺮ، ﻟِﺴَﻠْﺐِ ﺃﺻﻞِ ﺍﻟﻔﻌﻞِ، ﻣﻦ ﺍﻟﻤﻔﻌﻮﻝِ، ﻻﺗِّﺨﺎﺫِ ﺍﻟﻔﻌﻞِ ﻣﻦ ﺍﻹﺳﻢِ ﻟﻠﺘَّﻌْﺪِﻳّﺔ، ﻟِﻨِﺴْﺒَﺔِ ﺍﻟﻤﻔﻌﻮﻝ ﺇﻟﻰ ﺃﺻﻞ ﺍﻟﻔﻌﻞ )
3. ﻓَﺎﻋَﻞَ ( ﻟﻠﻤُﺸﺎﺭَﻛَﺔ ﺑﻴْﻦ ﺍﻹﺛﻨﻴْﻦِ ﻟﻤﻌﻨﻰ " ﻓَﻌَّﻞَ " ﺍﻟﺘﻲ ﻟﻠﺘﻜﺜﻴﺮ، ﻟﻤﻌﻨﻰ " ﺃﻓْﻌَﻞَ " ﺍﻟﺘﻲ ﻟﻠﺘﻌﺪﻳﺔ، ﻟﻤﻌﻨﻰ " ﻓَﻌَﻞَ " ﺍﻟﻤُﺠَﺮَّﺩ، )
B. Fi’il Tsulatsiy Mazid Khumasiy
1. ﺗَﻔَﺎﻋَﻞَ ( ﻟﻠﻤُﺸَﺎﺭَﻛَﺔ ﺑﻴﻦ ﺍﻹﺛْﻨَﻴْﻦ ﻓَﺄﻛﺜﺮ، ﻹﻇْﻬﺎﺭِ ﻣﺎ ﻟﻴﺲَ ﻓﻲ ﺍﻟﻮﺍﻗِﻊ، ﻟﻠﻮُﻗُﻮْﻉِ ﺗَﺪْﺭِﻳْﺠًﺎ، ﻟِﺘﺄْﺩﻳّﺔ ﻣﻌﻨﻰ ﺍﻟﻤُﺠَﺮَّﺩ، ﻟﻠﻤُﻄﺎﻭَﻋَﺔ " ﻓَﺎﻋَﻞَ " ، )
2. ﺗَﻔَﻌَّﻞَ( ﻟِﻤُﻄﺎﻭَﻋَﺔ " ﻓَﻌَّﻞَ " ، ﻻﺗِّﺨَﺎﺫِ ﺍﻟﻔﺎﻋﻞ ﺃﺻْﻞَ ﺍﻟﻔﻌﻞ ﻣﻔﻌﻮﻻً، ﻟﻠﺪِّﻻﻟﺔ ﻋﻠﻰ ﻣُﺠَﺎﻧَﺒَﺔ ﺍﻟﻔﻌﻞِ، ﻟﻠﺼّﻴﺮﻭﺭﺓ، ﻟﻠﺪّﻻﻟﺔ ﻋﻠﻰ ﺣُﺼُﻮﻝِ ﺃﺻْﻞِ ﺍﻟﻔِﻌﻞِ ﻣَﺮَّﺓً ﺑَﻌْﺪ ﺃُﺧﺮﻯ، ﻟﻠﺘَّﻜْﻠﻴْﻒ، ﻟﻠﻄَّﻠَﺐ، )
3. ﺇِﻓْﺘَﻌَﻞَ ( ﻟﻤُﻄﺎﻭﻋﺔ " ﻓَﻌَﻞَ " ﻟِﻤﻌﻨﻰ " ﻓَﻌَﻞَ " ، ﻟﻤﻌﻨﻰ " ﺗَﻔَﺎﻋَﻞَ " ﺍﻟﺘﻰ ﻟﻠﻤﺸﺎﺭﻛﺔ، ﻟﻺﺗِّﺨﺎﺫ، ﻟﻠﻄَّﻠﺐ، ﻟﺰِﻳﺎﺩﺓ ﺍﻟﻤُﺒﺎﻟﻐﺔ )
4. ﺇِﻧْﻔَﻌَﻞَ ( ﻟﻤُﻄﺎﻭﻋﺔ " ﻓَﻌَﻞَ " ، ﻟﻤُﻄﺎﻭﻋﺔ " ﺃﻓْﻌَﻞَ " ﻗﻠﻴﻼً )
5. ﺇِﻓْﻌَﻞَّ ( ﻟﻠﺪِّﻻﻟﺔ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺪُّﺧُﻮﻝِ ﻓﻲ ﺍﻟﺼِّﻔﺔ ﻟﻠﻤُﺒﺎﻟﻐﺔ،
ﻟﻠﻌﻴﻮﺏ، )
C. Fi’il Tsulatsiy Mazid Sudasiy
1. ﺇِﺳْﺘَﻔْﻌَﻞَ ( ﻟﻄﻠﺐ ﺍﻟﻔﻌﻞِ ﻟﻠﻮِﺟْﺪﺍﻥِ ﻋﻠﻰ ﺻﻔﺔٍ، ﻟﻠﺘَّﺤَﻮُّﻝ،
ﻟﻠﺘَّﻜَﻠُّﻒ، ﻟﻤﻌﻨﻰ " ﻓَﻌَﻞَ " ﺍﻟﻤُﺠﺮَّﺩ، ﻟﻠﻤﻄﺎﻭﻋﺔ )
2. ﺇِﻓْﻌَﻮْﻋَﻞَ ( ﻟﻠﻤُﺒﺎﻟﻐﺔ، ﻟﻤﻌﻨﻰ " ﻓَﻌَﻞَ " ﺍﻟﻤﺠﺮّﺩ )
3. ﺇِﻓْﻌَﺎﻝَّ ( ﻟﻠﻤُﺒﺎﻟﻐﺔ ﻓﻲ ﺍﻟﺪﺧﻮﻝ ﻓﻲ ﺻﻔَﺔ )
4. ﺇِﻓْﻌَﻮَّﻝَ ( ﻟﻠﻤُﺒﺎﻟﻐﺔ ﺍﻟﻼَﺯِﻡ )
D. Fi’il Ruba’iy Mazid Khumasiy
1. ﺗَﻔَﻌْﻠَﻞَ ( ﻟﻤُﻄﺎﻭﻋﺔ " ﻓَﻌْﻠَﻞَ " ، ﻟﻤﻌﻨﻰ ﺍﻟﻤﺠﺮَّﺩ )
i. ﻣﻠﺤﻖ ﺑﺘﺪﺧﺮﺝ ( ﻟﻤﻄﺎﻭﻋﺔ ﻣﻠﺤﻖ ﺩﺧﺮﺝ، ﻟﻠﺘﺸﺒﻴﻪ ﻟِﺄﺻﻞ ﺍﻟﻔﻌﻞ )
E. Fi’il Ruba’iy Mazid Sudasiy
1. ﺇِﻓْﻌَﻨْﻠَﻞَ ( ﻟﻤﻄﺎﻭﻋﺔ " ﻓَﻌْﻠَﻞَ " )
i. ﻣﻠﺤﻖ ﺑﺎﺣﺮﻧﺠﻢ ( ﻟﻤﻄﺎﻭﻋﺔ ﺍﻟﻼﺯﻡ)
2. ﺇِﻓْﻌَﻠَﻞَّ (
Berbagi ilmu,sharing dan saling memperbaiki dalam jalan kebaikan semata mata mengharap Ridho ALLOH,,, ALFAQIR BIROHMATI ROBIH
Langganan:
Postingan (Atom)
Biografi Al faqir
السلام عليكم ورحمة الله Pada hari ini Al Faqir hanya ingin bertahaduts bini'mah, menorehkan tulisan untuk kenangan bagi diri dan ke...
-
السلام عليكم ورحمة اللّٰه Selamat malam sahabat,semoga Alloh tetap meridhoi langkah kita,,aamiin postingan santri dhoif 🌴 PENTING n...
-
Assalamu'alaikum.wr.wb Selamat siang sahabat... Semoga langkah dan tingkah kita selalu dalam lindungan dan Ridho Alloh SWT..Aamiin ...
-
السلام عليكم ورحمة اللّٰه وبركاته Selamat malam sahabat blogger semua, Semoga amal ibadah puasa kita di terima oleh Alloh SWT,dan semakin...