Senin, 04 Februari 2019

TANDA HITAM DI DAHI

Assalamu'alaikum sahabat yang senantiasa di rahmati oleh ALLOH.
Arju ila rohmatillah...
santri dhoif.


Terimakasih sudah mampir di gubuk yang sederhana ini, semoga menambah wawasan dan bermanfa'at.
Banyak pertanyaan di kalangan masyarakan tentang problematika tanda hitam yang ada di jidat atau kening, disini banyak perbedaan pendapat sehingga membingungkan orang awam apalagi yang baru belajar tentang ilmu islam.
kita hargai semua perbedaan pendapat, namun kita harus memilih dan mempunyai keyakinan yang akan kita pegang supaya tidak adanya keraguan dalam beribadah.
 
           Allah Swt berfirman yang artinya: "tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud (QS al Fath:29). Namun, yangdimaksud 'tanda' disini bukan tanda hitam  di dahi seperti yang  dijumpai saat ini,  sebagaimana
riwayat berikut ini:

عَنْ سَالِمٍ أَبِى النَّضْرِ قَالَ: جَاءَ رَجُلٌ إِلَى ابْنِ عُمَرَ فَسَلَّمَ عَلَيْهِ قَالَ مَنْ أَنْتَ؟ 

قَالَ أَنَا حَاضِنُكَ فُلاَنٌ وَرَأَى بَيْنَ عَيْنَيْهِ سَجْدَةً سَوْدَاءَ فَقَالَ: مَا هَذَا الأَثَرُ بَيْنَ

 عَيْنَيْكَ؟ فَقَدْ صَحِبْتُ رَسُولَ اللهِ g وَأَبَا بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ j فَهَلْ تَرَى هَا هُنَا 

مِنْ شَىْءٍ؟ (رواه البيهقي في السنن الكبرى رقم 3698)

“Dari Salim Abu Nadhr, ada seorang yang datang menemui Ibnu Umar. Setelah orang tersebut mengucapkan salam, Ibnu Umar bertanya kepadanya, “Siapakah anda?”. “Aku adalah anak asuhmu”, jawab orang tersebut. Ibnu Umar melihat ada bekas sujud yang berwarna hitam di antara kedua matanya. Beliau berkata kepadanya, Bekas apa yang ada di antara kedua matamu? Sungguh aku (Ibnu Umar) telah lama bershahabat dengan Rasulullah, Abu Bakr, Umar dan Utsman. Apakah kau lihat ada bekas tersebut pada dahiku? (Riwayat Baihaqi dalam Sunan Kubro no 3698)
Begitu pula:

 عن حُمَيْدٍ هُوَ ابْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ: كُنَّا عِنْدَ السَّائِبِ بْنِ يَزِيدَ إِذْ جَاءَهُ الزُّبَيْرُ 

بْنُ سُهَيْلِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ فَقَالَ قَدْ أَفْسَدَ وَجْهَهُ وَاللهِ مَا هِىَ سِيمَاءُ 

وَاللهِ لَقَدْ صَلَّيْتُ عَلَى وَجْهِى مُذْ كَذَا وَكَذَا، مَا أَثَّرَ السُّجُودُ فِى وَجْهِى 

شَيْئًا (رواه البيهقي في السنن الكبرى رقم 3701)

“Dari Humaid bin Abdirrahman, aku berada di dekat as Saib bin Yazid ketika seorang yang bernama az Zubair bin Suhail bin Abdirrahman bin Auf datang. Melihat keda-tangannya, as Saib berkata, “Sungguh dia telah merusak wajahnya. Demi Allah bekas di dahi itu bukanlah bekas sujud. Demi Allah aku telah shalat dengan menggunakan wajahku ini selama sekian waktu lamanya namun sujud tidaklah memberi bekas sedikitpun pada wajahku” (Riwayat Baihaqi dalam Sunan Kubro no 3701).
Maksud dari ayat diatas diantaranya dijelaskan oleh Syaikh ash-Shawi:

{قوله سِيمَاهُمْ فِى وُجُوهِهِم مِّنْ أَثَرِ السُّجُودِ} اخْتُلِفَ فِي تِلْكَ السِّيْمَا فَقِيْلَ

 اِنَّ مَوَاضِعَ سُجُوْدِهِمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ تُرَى كَالْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ وَقِيْلَ هُوَ صَفْرَةُ 

الْوُجُوْهِ مِنْ سَهْرِ اللَّيْلِ وَقِيْلَ الْخُشُوْعُ الَّذِي يَظْهَرُ عَلَى اْلاَعْضَاءِ حَتَّى يُتَرَاءَى 

اَنَّهُمْ مَرْضَى لَيْسُوْا بِمَرْضَى وَلَيْسَ الْمُرَادُ بِهِ مَا يَصْنَعُهُ 

بَعْضُالْجَهَلَةِ الْمُرَائِيْنَ مِنَ الْعَلاَمَةِ فِي الْجَبْهَةِ فَاِنَّهُ مِنْ فِعْلِ

الْخَوَارِجِ (حاشية الصاوي على الجلالين ج 4 ص 89)

“Tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud (al-Fath: 29). Para ulama berbeda pendapat mengenai makna ‘tanda-tanda’ tersebut. Ada yang mengatakan bahwa tempat sujud mereka di hari kiamat akan seperti rembulan di malam purnama. Ada yang mengatakan pucatnya wajah karena tidak tidur di malam hari karena ibadah. Ada yang mengatakan sebagai kekhusyukan yang ada pada anggota tubuh sehingga terlihat sakit, padahal mereka tidak sakit. Dan yang dimaksud ayat diatas bukanlah apa yang dibuat-buat sebagain orang bodoh yang suka pamir, yaitu tanda di jidat, sebab itu adalah perbuatan kelompok Khawarij” (Tafsir ash-Shawi 4/89


والله اعلم بالصواب
semoga bermanfaat...aamiin

Pondok Pesantren AL HASANAH

Assalamu'alaikum

Sahabat yang senantiasa di ridhoi oleh Alloh..aamiin
terimakasih telah mengunjungi blog ini.

                                                          Ponpes Al Hasanah

                                                                  SYAIKUNA AL HASANAH





 kali ini saya akan memposting Ponpes Al Hasanah,barangkali ada yang sedang mencari Pesantren baik untuk sanak keluarga atau yang lain_nya.
Ponpes AL HASANAH yang beralamatkan di kp.Cigentur Desa.Padamukti Kec.Pasir wangi Kab.Garut jarang orang tau karena basik pesantren ini salafy (non modern) dengan kajian kitab kuning bermadhabkan Syafi'i untuk mubtada dan untuk wustho mungkin di ajarkan KITABUS SITAH (4 MADZHAB).
  Di Ponpes ini yang di unggulkan tentang Fiqih seperti kitab, Safinah,fathul qorib/Bajuri,Fathul mu'in/ i anatut tholibiin, namun kitab" lain_nya pun tak luput di pelajari dg 12 pan kitab seperti, Nahwu,Shorof,Faro'id,Tafsir,Arud,Mantiq dsb.
Dalam urusan biaya sangatlah murah, karena santri hanya di pungut uang pendaftaran yang nilai_nya tak lebih dari 200.000 dan perbulan santri hanya membayar 15.000 itupun untuk bayar listrik sendiri tak ada bayaran untuk pengajar atau Syaikhuna,Santri di paksa untuk mandiri dengan memasak sendiri,tidur sederhana hanya beralaskan karpet tipis.
untuk waktu tak di batas (unlimited) karena mengacu pada kitab Ta'lim Muta'alim disini di ajarkan kesederhanaan dan ketawadhuan menuntut santri" nya tak merasa paling benar atau bisa.
 Untuk pengajar memang disini lebih dari cukup karena ada 8 pengajar di bawah pimpinan SYAIKHUNA ALMUKAROM KH.SHOBAN MALAWI yang terkenal dalam bidang Shorof dan ketawaduan_nya.
PONPES AL HASANAH selalu membuka PASARAN/PASKIL di setiap tahun_nya dari tanggal 25 RAJAB - 25 RAMADHAN, ini di buka bagi siapa saja walaupun tidak mukim/menetap di pesantren AL HASANAH.

mungkin ulasan kali ini di cukupkan,semoga bermanfaat

Hukum mengusap wajah setelah sholat

Assalamu'alaikum sahabat yang di rahmati oleh ALLOH.
terimakasih telah mengunjungi blog ini, semoga senantiasa menambah wawasan, ambilah yang baik_nya apabila ada kesalahan kami menerima dengan senang hati tanpa mencari kontropersi.

postingan santri dhoif.


selamat membaca,
Memang benar, dalam kitab-kitab fikih Syaifiiyah tidak ada kesunahan tersebut. Namun, apa yang telah banyak dilakukan oleh umat Islam tersebut berdasarkan sebuah hadis:
وَعَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ النَّبِيَّ g كَانَ إِذَا صَلَّى وَفَرَغَ مِنْ صَلاَتِهِ مَسَحَ بِيَمِيْنِهِ عَلَى رَأْسِهِ وَقَالَ بِسْمِ اللهِ الِّذِي لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيْمُ اللَّهُمَّ أَذْهِبْ عَنِّي الْهَمَّ وَالْحَزَنَ وَفِي رِوَايَةٍ: مَسَحَ جَبْهَتَهُ بِيَدِهِ الْيُمْنَى وَقَالَ فِيْهَا "اللَّهُمَّ أَذْهِبْ عَنِّي الْهَمَّ وَالْحَزَنَ" (رواه الطبراني في الأوسط والبزار بنحوه بأسانيد وفيه زيد العمى وقد وثقه غير واحد وضعفه الجمهور وبقية رجال أحد إسنادي الطبراني ثقات وفي بعضهم خلاف مجمع الزوائد 10/ 145)
"Diriwayatkan dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah Saw jika selesai dari salatnya, beliau mengusap kepalanya (dalam riwayat lain keningnya/jabhat) dengan tangan kanannya dan berdoa 'Bismillahi alladzi Laa ilaaha illaa huwa ar-Rahmaanu ar-Rahiimu. Allahumma adzhib 'anni al-hamma wa al-hazana (Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Ya Allah hilangkan dari saya kesedihan dan kesusahan)"
Al-Hafidz al-Haitsami berkata: HR ath-Thabrani dalam al-Ausath dan al-Bazzar. Sebagian perawinya dinilai terpercaya dan dlaif, perawi lainnya terpercaya. Seandainya pun hadis ini dlaif, maka sesuai kesepakatan ulama ahli hadis bahwa hadis dlaif boleh diamalkan dalam keutamaan amal.
Sedangkan bersalaman setelah salat berdasarkan hadis:
وَعَنْ أَبِي جُحَيْفَةَ قَالَ خَرَجَ رَسُولُ اللهِ gبِالْهَاجِرَةِ إِلَى الْبَطْحَاءِ فَتَوَضَّأَ ثُمَّ صَلَّى الظُّهْرَ رَكْعَتَيْنِ، وَالْعَصْرَ رَكْعَتَيْنِ، وَبَيْنَ يَدَيْهِ عَنَزَةٌ ... وَقَامَ النَّاسُ فَجَعَلُوا يَأْخُذُونَ يَدَيْهِ ، فَيَمْسَحُونَ بِهَا وُجُوهَهُمْ، قَالَ فَأَخَذْتُ بِيَدِهِ، فَوَضَعْتُهَا عَلَى وَجْهِى، فَإِذَا هِىَ أَبْرَدُ مِنَ الثَّلْجِ، وَأَطْيَبُ رَائِحَةً مِنَ الْمِسْكِ (رواه أحمد والبخاري)
"Diriwayatkan dari Abu Juhaifah bahwa Rasulullah Saw keluar dari pada siang hari yang sangat panas menuju Bathha', kemudian berwudlu', salat Dzuhur 2 rakaat dan Ashar 2 rakaat dan dihadapan beliau ada tongkat (sebagai sutrah/pembatas). Kemudian Rasulullah Saw berdiri, dan orang-orang memegang tangan beliau (bersalaman) dan meletakkan tangan beliau ke wajah mereka. Saya (Abu Juhaifah) juga melakukannya. Ternyata tangan beliau lebih sejuk daripada salju dan lebih harum daripada minyak misik"(HR al-Bukhari No 3289 dan Ahmad No 18789. Dalam riwayat lain para sahabat bersalaman dengan Rasulullah Saw setelah salat Subuh, HR Ahmad No 17513 dari Yazid bin Aswad)
Al-Hafidz Ibnu Hajar mengutip pendapat para ulama:

قَالَ النَّوَوِيّ: وَأَمَّا تَخْصِيصُ الْمُصَافَحَةِ بِمَا بَعْد صَلَاتَيْ الصُّبْحِ وَالْعَصْرِ فَقَدْ 

مَثَّلَ اِبْنُ عَبْدِ السَّلَامِ فِي "الْقَوَاعِدِ" الْبِدْعَةَ الْمُبَاحَةَ مِنْهَا. قَالَ النَّوَوِيّ: وَأَصْلُ 
الْمُصَافَحَة سُنَّةٌ، وَكَوْنُهمْ حَافَظُوا عَلَيْهَا فِي بَعْضِ الْأَحْوَال لَا يُخْرِجُ ذَلِكَ عَنْ 

أَصْلِ السُّنَّةِ (فتح الباري لابن حجر - ج 17 / ص 498)
“An-Nawawi berkata: Penentuan bersalaman setelah salat Subuh dan Ashar digolongkan oleh Ibnu Abdissalam seabagai bid’ah yang diperbolehkan. An-Nawawi berkata: Pada dasarnya bersalaman adalah sunah. Mereka melakukan salaman pada waktu-waktu tertentu tidaklah sampai menyimpang dari sunah” (Fath al-Baari 17/498)

semoga bermanfa'at
والله اعلم بالصواب

Do'a terhindar dari fitnah Dajjal

السلام عليكم

Salam Ukhuah islamiyah.
postingan santri dhoif ..


Karena begitu menakutkannya fitnah Dajjal ini, maka Rasulullah SAW mengajarkan sebuah doa terhindar dari fitnah Dajjal. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits dari sahih Muslim meriwayatkan dari hadits Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Apabila salah seorang kalian selesai membaca tasyahhud hendaknya ia berlindung kepada Allah dari empat perkara. Beliau membaca:

اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ , وَمِنْ عَذَابِ اَلْقَبْرِ , وَمِنْ فِتْنَةِ اَلْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ , وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ اَلْمَسِيحِ اَلدَّجَّالِ

Latin:

Allaahumma inni a’uudzubika min ‘adzaabil qabri wa min ‘adzaabinnaari jahannama wa min fitnatil mahyaa wal mamaati wa min fitnatil masiihid dajjaal.

Artinya:

“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari adzab Jahannam, dari adzab kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari keburukan fitnah Dajjal.” (HR. Muttafaq ‘alaih).

Amalan Selain Doa Terhindar Dari Fitnah Dajjal

=>Berpegang teguh dengan Al-Qur’an dan Sunnah

Di antaranya memahami nama-nama Allah, Tuhan Yang Maha Esa yang tak bisa disamai seorang pun. Karena Dajjal dari jenis manusia yang mempunyai kemampuan luar biasa dan mengaku diri sebagai tuhan, padahal dia makan dan minum sebagaimana manusia pada umumnya. Sedangkan Allah, suci dari hal itu.

Dajjal buta sebelah matanya, sedangkan Allah tidaklah buta sebelah matanya. Tidak seorang pun bisa melihat Allah di dunia, sedangkan Dajjal saat muncul ke bumi bisa dilihat manusia, baik yang mukmin ataupun yang kafir.

=>Banyak membaca dan memahami hadits yang membahas tentang Dajjal

Selain menghafalkan doa terhindar dari fitnah dajjal, kita juga perlu memahami hadits-hadits yang menjelaskan tentang ciri-ciri Dajjal, waktu dan tempat keluarnya, fitnah-fitnahnya, tipu dayanya, dan cara selamat darinya.
Beberapa kitab juga telah panjang lebar mengupasnya, seperti Al-Nihayah milik Ibnu Katsir, Asyrath al-Sa-ah milik Syaikh al-Wabil, Ithaf al-Jama’ah milik Syaikh al-Tuwaijiri dan selainnya.

=>Menghafal beberapa ayat surat Al-Kahfi

Nabi SAW telah menyampaikan bahwa al-Kahfi sebagai penyelamat dari Dajjal.

Diriwayatkan Imam Muslim dalam Shahihnya, dari hadits Abu Darda’: Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Siapa yang hafal sepuluh ayat dari surat awal Al-Kahfi , maka ia akan diselamatkan dari Dajjal.” Dalam riwayat lain, “Sepuluh ayat dari akhir Al-Kahfi,” (HR. Muslim)

Dari hadis di atas dapat disimpulkan bahwa sepuluh ayat pertama Surah Al-Kahfi merupakan salah satu doa terhindar dari fitnah dajjal, kita sebagai ummat Rasulullah SAW patut menaati anjurannya.

=>Meninggalkan Dajjal dan menjauh darinya

Dianjurkan untuk menjauh karena pada saat itu ada seseorang yang merasa memiliki iman kokoh, saat ia berjumpa dengan Dajjal, dirinya menjadi pengikut Dajjal karena hebatnya pengaruhnya.

Paling utama adalah tinggal di Makkah dan Madinah, karena Nabi SAW mengabarkan bahwa Dajjal tidak akan memasuki kedua kota suci tersebut. Maka saat seorang muslim mengetahui Dajjal telah muncul, ia dianjurkan menjauh darinya. Karena Dajjal memiliki syubuhat dan kemampuan luar biasa yang Allah biarkan terjadi dengan kedua tangannya sebagai fitnah bagi manusia.

Imam Abu Dawud meriwayatkan hadits dari Imran bin Husain, Nabi SAW bersabda:

“Barang siapa mendengar ada Dajjal, hendaklah ia bersembunyi darinya. Karena, Demi Allah, ada seseorang mendatanginya dan ia mengira bahwa ia benar-benar beriman, lalu ia mengikutinya, karena banyaknya sybuhat (kesamaran) yang menyertainya.” (HR. Muslim, Ahmad, dan Al-Hakim. Syaikh Al-Albani menyahihkannya dalam Shahih Sunan Abi Dawud)

Maksud Fitnah Dajjal

Apa sebenanrnya maksud fitnah dajjal? Bagaimana bentuknya, sehingga Rasulullah SAW sampai memperingatkan ummatnya dan mengajarkan doa terhindari fitnah dajjal ?

Berbagai cara Dajjal untuk menimbulkan fitnah di akhir zaman berdasarkan hadits Rasulullah SAW.

1. Cepat berpindah-pindah di muka bumi

Diceritakan dalam hadits mengenai kecepatan Dajjal di muka bumi, “Seperti hujan yang diakhiri angin”

Dajjal akan mengitari seluruh muka bumi kecuali Makkah dan Madinah. Disebutkan dalam hadits,

“Tidak ada suatu negeri pun yang tidak akan dimasuki Dajjal kecuali Makkah dan Madinah, karena tidak ada satu pintu masuk pun dari pintu-pintu gerbangnya kecuali ada para malaikat yang berbaris menjaganya. Kemudian Madinah akan berguncang sebanyak tiga kali sehingga Allah mengeluarkan orang-orang kafir dan munafiq daripadanya”

2. Fitnah dengan surga dan neraka

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Sungguh aku tahu apa yang ada bersama Dajjal, bersamanya ada dua sungai yang mengalir. Salah satunya secara kasat mata berupa air putih dan yang lainnya secara kasat mata berupa api yang bergejolak. Bila ada yang menjumpainya, hendaklah mendatangi surga yang ia lihat berupa api dan hendaklah menutup mata, kemudian hendaklah menundukkan kepala lalu meminumnya karena sesungguhnya itu adalah air dingin.”

3. Bersekutu dengan setan menyesatkan manusia

Tidak diragukan lagi bahwa Dajjal telah bersekutu dengan setan. Sudah amat maklum bahwa setan tidaklah mungkin mengabdi kecuali pada orang yang benar-benar sesat dan mengabdi pada selain Allah. Perhatikan hadits berikut ini,

“Di antara fitnah Dajjal adalah, ia akan berkata kepada seorang Arab, ‘Pikirkanlah olehmu, sekiranya aku dapat membangkitkan ayah dan ibumu yang telah mati, apakah kamu akan bersaksi bahwa aku adalah Rabbmu?’ Laki-laki arab tersebut menjawab, ‘Ya.’ Kemudian muncullah setan yang menjelma di hadapannya dalam bentuk ayah dan ibunya, maka keduanya berkata, ‘Wahai anakku, ikutilah ia, sesungguhnya dia adalah Rabbmu.’”

4. Benda mati dan hewan patuh dengan perintah Dajjal

Dijelaskan dalam hadits,

“Ia mendatangi kaum dan menyeru mereka, mereka menerimanya. Ia memerintahkan langit agar menurunkan hujan, lalu langit menurunkan hujan. Ia memerintahkan bumi agar mengeluarkan tumbuh-tumbuhan, lalu bumi mengeluarkan tumbuh-tumbuhan. Lalu binatang ternak mereka pergi dengan punuk yang panjang, lambung yang lebar dan kantong susu yang berisi lalu kehancuran datang lalu ia berkata padanya: ‘Keluarkan harta simpananmu.’ Lalu harta simpanannya mengikutinya seperti lebah-lebah jantan.”

5. Dajjal membunuh seorang pemuda

Disebutkan dalam hadits yang yang panjang, diriwayatkan oleh Abu Sa’id Al Khudri,

“Dajjal muncul lalu seseorang dari kalangan kaum muminin menuju ke arahnya lalu bala tentara Dajjal yang bersenjata menemuinya, mereka bertanya, ‘Kau mau kemana? ‘ Mumin itu menjawab, ‘Hendak ke orang yang muncul itu.’ Mereka bertanya, ‘Apa kau tidak beriman ada tuhan kami? ‘ Mumin itu menjawab: ‘Rabb kami tidaklah samar.’

Mereka berkata, ‘Bunuh dia.’ Lalu mereka saling berkata satu sama lain, ‘Bukankah tuhan kita melarang kalian membunuh seorang pun selain dia.’ Mereka membawanya menuju Dajjal. Saat orang mumin melihatnya, ia berkata, ‘Wahai sekalian manusia, inilah Dajjal yang disebut oleh Rasulullah SAW.’

Lalu Dajjal memerintahkan agar dibelah. Ia berkata, ‘Ambil dan belahlah dia.’ Punggung dan perutnya dipenuhi pukulan lalu Dajjal bertanya, ‘Apa kau tidak beriman padaku? ‘ Mu`min itu menjawab, ‘Kau adalah Al Masih pendusta? ‘ Lalu Dajjal memerintahkannya digergaji dari ujung kepala hingga pertengahan antara kedua kaki. Setelah itu Dajjal berjalan di antara dua potongan tubuh itu lalu berkata, ‘Berdirilah!’ Tubuh itu pun berdiri.

Selanjutnya Dajjal bertanya padanya, ‘Apa kau beriman padaku?’ Ia menjawab, ‘Aku semakin mengetahuimu.’ Setelah itu Dajjal berkata, ‘Wahai sekalian manusia, sesungguhnya tidak ada seorang pun yang dilakukan seperti ini setelahku.

Lalu Dajjal mengambilnya untuk disembelih, kemudian antara leher dan tulang selangkanya diberi perak, tapi Dajjal tidak mampu membunuhnya. Lalu kedua tangan dan kaki orang itu diambil lalu dilemparkan, orang-orang mengiranya dilempari ke neraka, tapi sesungguhnya ia dilemparkan ke surga.

Setelah itu Rasulullah SAW berkata, “Dia adalah manusia yang kesaksiannya paling agung di sisi Rabb seluruh alam.“

Siapakah Pengikut Dajjal?

Pengikut Dajjal adalah dari Yahudi, non Arab dan bangsa Turk. Yang menjadi pengikutnya pula beraneka ragam, ada juga orang Arab dan wanita.

Dari Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda,

“Yang mengikuti Dajjal adalah orang Yahudi dari Ashbahan (Iran) dan jumlahnya ada 70.000 orang dan mereka memakai thilsan (yang menutup pundak dan badan)” (HR. Muslim no. 2944).

Yang menunjukkan pula bahwa pengikut Dajjal adalah orang non Arab, dapat dilihat dari dua riwayat berikut.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda,

“Tidak akan terjadi hari kiamat hingga kaum muslimin memerangi bangsa Turk, yaitu kaum di mana wajah-wajah mereka seperti tameng yang dilapisi kulit, mereka memakai pakaian yang terbuat dari bulu dan berjalan dengan sandal yang terbuat dari bulu” (HR. Muslim no. 2912).

Namun pengikut Dajjal juga ada yang berasal dari bangsa Arab karena kebodohan mereka. Seperti disebutkan dalam hadits Abu Umamah yang cukup panjang, Rasulullah SAW bersabda,

“Di antara fitnah Dajjal adalah, dia akan berkata kepada orang Arab, ‘Bagaimana menurutmu kalau aku membangkitkan ayah dan ibumu, lalu engkau bersaksi bahwa aku adalah tuhanmu, apakah engkau mau?’ ‘Iya, mau’, jawab orang Arab itu. Lalu dua setan menyerupai bentuk ayah dan ibunya kemudian keduanya berkata, ‘Wahai anakku, ikutilah dia (Dajjal), karena dia adalah tuhanmu’. (HR. Ibnu Majah no. 4077. Hadits ini shahih kata Syaikh Al Albani sebagaimana dalam Shahih Al Jami’ no. 7875 ).

Adapun wanita, keadaan mereka lebih parah dari orang Arab yang dikisahkan di atas karena mereka cepat terpengaruh dan ketidaktahuan yang menimpa mereka. Sebagaimana disebutkan dalam hadits Ibnu ‘Umar, Nabi SAW bersabda,

“Dajjal akan turun ke Mirqonah (sebuah lembah) dan mayoritas pengikutnya adalah kaum wanita, sampai-sampai ada seorang yang pergi ke isterinya, ibunya, putrinya, saudarinya dan bibinya kemudian mengikatnya karena khawatir keluar menuju Dajjal.” (HR. Ahmad 2: 67. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa sanad hadis ini hasan).

Ditambahkan lagi yang menjadi pengikut Dajjal adalah kelompok khawarij. Sebagaimana dijelaskan dalam hadits berikut ini,

“Akan muncul suatu kelompok yang membaca Al-Quran namun tidak sampai pada tenggorokan mereka. Setiap kali muncul, mereka dibasmi habis hingga keluar pada pasukan besar mereka, Dajjal.” (HR. Ibnu Majah 174 dan dihasankan al-Albani dalam Ash-Shahihah 2455)

Demikianlah doa terhindar dari fitnah dajjal yang diajarkan oleh Rasulullah SAW dan semua mengenai dajjal yang perlu kita ketahui. Semoga kita dilindungi darinya. Aamiin.

semoga betmanfa'at
والله اعلم بالصواب

Biografi Al faqir

 السلام عليكم ورحمة الله     Pada hari ini Al Faqir hanya ingin bertahaduts bini'mah, menorehkan tulisan untuk kenangan bagi diri dan ke...